CEK UPDATE | SELAYAR — Pemerhati pembangunan daerah Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, Fadly Syarif kembali angkat bicara menanggapi rencana docking tahunan KM. Sabuk Nusantara 85 yang dijadwalkan akan berlangsung pada awal tahun 2026 mendatang.
Pihak operator diharapkan tetap bertanggung jawab menyediakan armada kapal pengganti yang layak dan refresentatif untuk mengisi kekosongan route pelayaran di lintasan Pelabuhan Rauf Rahman, Benteng, Jinato, Kayuadi, Benteng Jampea, Bonerate, Kalao toa, dan Maumere, selama ditinggal dock oleh KM. Sabuk Nusantara 85.
Fadly berharap moda transportasi laut di lintasan Pelabuhan Rauf Rahman, Benteng, Jinato, Kayuadi, Benteng Jampea, Bonerate, Kalao toa, dan Maumere, tetap berjalan lancar seperti biasanya dan tidak terputus.
Dia berharap, PT. Pelni bisa melakukan pengalihan route salah satu armada kapalnya untuk melayani kebutuhan angkutan penumpang antar pulau di Kabupaten Selayar menjelang bulan suci Ramadhan dan hari raya Idul Fitri 1447 H.
Masyarakat di lima wilayah kecamatan pulau, diharapkannya tetap bisa terlayani oleh armada kapal tol laut, KM. Sabuk Nusantara dan tidak lagi kembali menggunakan armada kapal kayu selama musim barat yang diprediksikan akan berlangsung antara medio bulan Desember hingga bulan Maret 2026 mendatang.
KM. Sabuk Nusantara disebutnya, merupakan armada kapal andalan masyarakat pulau yang selama ini menjadi ujung tombak pemutus mata rantai keterisoliran dan sekaligus armada kapal ambulance kemanusiaan untuk melayani pasien rujukan dari pulau menuju daratan ibukota kabupaten.
Oleh karenanya, atas nama kemanusiaan, Fadly berharap, bisa melakukan pengalihan route armada KM. Sabuk Nusantara yang lain untuk mengganti posisi KM. Sabuk Nusantara 85, saat naik dock, nantinya.
Jika dimungkinkan, PT. Pelni diharapkan dapat mempertimbangkan pengalihan route KM. Sabuk Nusantara 48 untuk melayani lintasan pelayaran antar pulau di Kabupaten Selayar.
Pernyataan ini diutarakannya sebagai wujud kepedulian dan sekaligus menjadi gambaran akan betapa besarnya bentuk perhatian, ujar pria kelahiran Kota Butta Panrita Lopi itu, terhadap keberlangsungan ekonomi masyarakat pulau. (red)


