Manfaat Whey Protein Dan Efek Sampingnya

Manfaat whey protein dan efek sampingnya. Bubuk protein whey protein adalah jenis protein yang diperoleh dari susu sapi selama proses pembuatan keju. Whey protein terdiri dari dua jenis utama, yaitu whey protein konsentrat dan whey protein isolat.

Whey protein secara umum dianggap sebagai suplemen makanan yang aman dan memiliki banyak manfaat bagi kesehatan jika dikonsumsi sesuai anjuran takaran. 

Manfaat whey protein

Suplemen yang kaya akan asam amino esensial yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perbaikan otot, serta mengandung berbagai nutrisi penting. Itulah mengapa sumber protein dari whey protein sangat populer di kalangan atlet, binaragawan, dan individu yang aktif membentuk fisik.

Berikut adalah beberapa manfaat utama whey protein:

Membantu pertumbuhan otot

Whey protein mengandung asam amino esensial yang penting untuk membangun dan memperbaiki otot. Konsumsi whey protein secara teratur dapat membantu meningkatkan sintesis protein dan mempercepat pemulihan otot setelah latihan.

Meningkatkan daya tahan tubuh

Dengan membantu pembentukan otot yang optimal, whey protein dapat meningkatkan kekuatan dan daya tahan tubuh selama latihan intensif. Ini dapat bermanfaat dalam meningkatkan performa atletik dan hasil latihan.

Sumber protein yang cepat diserap

Whey protein dapat dengan cepat diserap oleh tubuh, membuatnya menjadi pilihan yang baik setelah latihan untuk mempercepat pemulihan dan memasok tubuh dengan nutrisi yang dibutuhkan.

Membantu menjaga berat badan

Konsumsi whey protein dapat membantu menjaga rasa kenyang yang lebih lama dan mengurangi nafsu makan, yang dapat mendukung upaya penurunan berat badan. Protein juga membutuhkan lebih banyak energi untuk dicerna, yang dapat meningkatkan laju metabolisme tubuh.

Meningkatkan sistem kekebalan tubuh

Whey protein mengandung imunoglobulin yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan melindunginya dari infeksi serta penyakit.

Namun, penting untuk diingat bahwa whey protein sebaiknya dikonsumsi sebagai suplemen tambahan dan bukan sebagai pengganti makanan utama.

Perbedaan whey protein konsentrat dan whey protein isolat

Whey protein konsentrat adalah produk yang dihasilkan dari proses pemisahan komponen whey dari susu. Dalam proses ini, air, laktosa (gula susu), dan beberapa komponen non-protein lainnya dihilangkan, sehingga meningkatkan konsentrasi protein dalam produk tersebut.

Whey isolate (atau whey protein isolate) adalah bentuk whey protein yang mengalami proses pemurnian lebih lanjut untuk menghilangkan sebagian besar lemak, laktosa, dan komponen non-protein lainnya. Whey isolate adalah bentuk whey protein dengan kandungan protein yang lebih tinggi dibandingkan dengan whey protein konsentrat.

Untuk lebih mengenal manfaat dan kandungannya. berikut perbedaan antara whey protein konsentrat dan whey protein isolat:

Whey Protein Konsentrat

  • Whey protein konsentrat adalah bentuk whey protein yang tidak melalui pemurnian penuh.
    Biasanya memiliki kandungan protein sekitar 60-80% dari total beratnya.
  • Mengandung lebih banyak lemak dan karbohidrat dibandingkan dengan whey protein isolat.
    Kandungan laktosa yaitu gula yang terdapat dalam susu biasanya sedikit lebih tinggi daripada whey protein isolat.
  • Whey protein konsentrat umumnya memiliki harga yang lebih terjangkau dibandingkan dengan whey protein isolat.
  • Walaupun kandungan lemak dan karbohidratnya lebih banyak, whey protein konsentrat tetap merupakan sumber protein yang baik dengan manfaat bagi pertumbuhan dan pemulihan otot.

Whey Protein Isolat

  • Whey protein isolat mengalami proses pemurnian lebih lanjut untuk menghilangkan sebagian besar lemak, laktosa, dan komponen non-protein lainnya.
  • Biasanya memiliki kandungan protein yang lebih tinggi, sekitar 80-95% dari total beratnya.
    Kandungan lemak, karbohidrat, dan laktosa dalam whey protein isolat jauh lebih rendah dibandingkan dengan whey protein konsentrat.
  • Whey protein isolat memiliki tingkat kemurnian yang lebih tinggi sehingga cenderung lebih mudah dicerna oleh beberapa orang yang memiliki masalah pencernaan seperti intoleransi laktosa.
  • Whey protein isolat juga sering digunakan oleh mereka yang sedang menjalani program diet rendah karbohidrat atau rendah lemak.
  • Harga whey protein isolat biasanya lebih mahal dibanding whey protein konsentrat namun semua tergantung pada kebutuhan pribadi, preferensi diet, toleransi individu terhadap laktosa, dan rentan harga.

Whey protein dan gangguan pencernaan

Beberapa individu mungkin mengalami masalah pencernaan seperti diare atau gangguan pencernaan ringan setelah mengkonsumsi whey protein. Namun, tidak semua orang mengalami efek samping tersebut, dan respons tubuh terhadap whey protein dapat bervariasi.

Faktor utama yang dapat menyebabkan masalah pencernaan setelah mengkonsumsi whey protein adalah Intoleransi laktosa. Whey protein mengandung laktosa, yang dapat menyebabkan masalah pada individu yang intoleran terhadap laktosa.

Apabila seseorang tidak memiliki enzim laktase yang cukup untuk mencerna laktosa, hal ini dapat menyebabkan diare, kembung, atau gangguan pencernaan lainnya.

Jika Anda memiliki alergi susu atau intoleransi laktosa, mungkin lebih baik memilih whey protein isolat karena kandungan laktosanya yang lebih rendah.

Apakah whey protein menyebabkan jerawat?

Whey protein dipercaya efisien dalam membantu membangun otot. Namun ada beberapa kasus yang ditemukan bahwa mengkonsumsinya dapat menyebabkan timbulnya masalah jerawat.

Sebuah studi menyatakan bahwa hal ini terjadi akibat lonjakan testosteron salah satu hormon yang diproduksi oleh endokrin dalam tubuh kita.

Testosteron memiliki beberapa manfaat yang baik bagi tubuh seperti menjaga kepadatan tulang, menjaga keseimpabangan sel darah merah, memberikan energi, membentuk otot, menjaga kesehatan jantung, dll.

Namun jika terlalu banyak maka akan meningkatkan produksi sebum. Sebum merupakan minyak yang secara alami diproduksi oleh kelenjar sebaceous pada kulit kita. Sebum merupakan campuran dari lemak, trigliserida, lilin, kolesterol, asam lemak bebas, dan squalene.

Sebum yang diproduksi terlalu banyak cenderung menyebabkan pori-pori tersumbat dan jerawat.
Selain itu pada studi lainnya menunjukkan bahwa konsumsi protein whey dapat meningkatkan produksi insulin seperti insulin-like growth factor-1 (IGF-1), yang dapat berkontribusi pada perkembangan jerawat. Namun, hal ini masih perlu penelitian lebih lanjut.

Tidak hanya sensitivitas individu terhadap produk susu, penggunaan suplemen protein dalam dosis tinggi. Jerawat juga bisa muncul akibat faktor lingkungan dan gaya hidup lainnya, jadi sebaiknya berkonsultasilah dengan ahli gizi atau dokter untuk informasi lebih lanjut.

Cara mengatasi diare saat mengkonsumsi whey protein

Jika Anda mengalami masalah pencernaan setelah mengkonsumsi whey protein, ada beberapa langkah yang dapat Anda coba:

  1. Kurangi dosis. Cobalah mengurangi dosis whey protein yang Anda konsumsi dan perhatikan apakah gejala tersebut berkurang. Hal ini untuk memastikan apakah permasalah tersebut berasal dari konsumsi whey protein.
  2. Pilihlah produk whey protein rendah laktosa. Beberapa produk whey protein tersedia dalam versi rendah laktosa atau bebas laktosa seperti whey protein isolat.
  3. Mencoba sumber protein alternatif. Jika whey protein terus menyebabkan masalah pencernaan, Anda dapat mencoba sumber protein alternatif seperti protein nabati (misalnya, protein kacang-kacangan, protein kedelai, atau protein beras).

Jika masalah pencernaan berlanjut, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan ahli kesehatan dalam menentukan resiko efek samping tersebut.

Tinggalkan komentar