-->
  • Jelajahi

    Copyright © CekUpdate.com - Berita Terbaru Indonesia 24 Jam
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Gelar Upacara Peringatan Hari Pahlawan Tahun 2025, Kepala UPP Kelas III Selayar Bacakan Amanat Mensos RI

    CekUpdate.com
    Selasa, 11 November 2025, 10:28 WIB Last Updated 2025-11-11T03:28:19Z
    .

    CEK UPDATE, Rangkaian upacara peringatan Hari Pahlawan mewarnai area pelataran terminal Pelabuhan Rauf Rahman, Benteng, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, tempat digelarnya upacara internal jajaran Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Kelas III Selayar.

    Upacara peringatan Hari Pahlawan tahun 2025, digelar jajaran UPP Kelas III Selayar, sekira pukul 07.00 Wita, Senin, (10/11) pagi, bertempat, di pelataran terminal Pelabuhan Rauf Rahman, Benteng.

    Detik detik upacara peringatan hari pahlawan dilaksanakan secara sederhana tanpa mengurangi makna penghayatan terhadap nilai nilai perjuangan dan patriotisme.

    Kepala Kantor UPP Kelas III Selayar, Capt. Romy Sumardiawan, M. Mar., M.H, yang bertindak selaku Pembina Upacara membacakan amanat Menteri Sosial (Mensos) Republik Indonesia, Saifullah Yusuf.

    Dalam amanat yang dibacakan Capt. Romy Sumardiawan, Mensos RI, Saifullah Yusuf menyampaikan, Pahlawan mengajarkan kita semua bahwa kemerdekaan kita semua bahwa kemerdekaan tidak jatuh dari langit. 

    Akan tetapi, kemerdekaan lahir dari kesabaran, keberanian, kejujuran, kebersamaan, dan keikhlasan.

    Oleh karenanya, ada tiga hal yang dapat kita tauladani dari Pahlawan bangsa. Pertama, kesabaran pahlawan. Mereka sabar menempuh ilmu, sabar menyusun strategi, sabar menunggu momentum, dan sabar membangun kebersamaan di tengah segala bentuk keterbatasan. Mereka tetap bersabar meski menghadapi perbedaan pandangan dan jalan perjuangan.

    Dari kesabaran itulah kata Saifullah Yusuf, lahir kemenangan, karena mereka tahu dan menyadari sepenuhnya bahwa kemerdekaan tidak diraih dengan tergesa gesa, akan tetapi, kemenangan ditempa oleh waktu dan keikhlasan. 

    Kedua, semangat untuk mengutamakan kepentingan bangsa di atas segalanya.

    Setelah kemerdekaan diraih, para pahlawan tidak berebut jabatan, tidak menuntut balasan, tidak mengincar apa yang ditinggalkan penjajah.

    Mereka justru kembali ke rakyat, membangun, menanam, dan melakukan pengabdian. Disitulah, letak kehormatan sejati, bukan pada posisi yang dimiliki, tetapi pada manfaat yang ditinggalkan, tandas Saifullah.

    Ketiga, pandangan jauh kedepan. Para pahlawan berjuang untuk generasi yang akan datang, demi kemakmuran bangsa yang mereka cintai dan menjadikan perjuangan ini sebagai bagian dari ibadah.

    Lanjut Menteri Sosial menguraikan bahwa darah dan air mata adalah do'a yang tak pernah padam. Karena menyerah, berarti meninggalkan amanah kemanusiaan.

    Hal ini menurut Saifullah Yusuf, merupakan modal besar bagi generasi saat ini.
    Semangat perjuangan yang pantang menyerah adalah kekuatan bagi kita dan generasi mendatang untuk meneruskan cita cita para pahlawan yang telah ditunaikan selama ini.

    Dimasa kini kata Saifullah, perjuangan tidak lagi dilakukan dengan menggunakan bambu runcing. Melainkan dengan ilmu, empati, dan pengabdian, namun semangatnya tetap sama, membela yang lemah, memperjuangkan keadilan, dan memastikan tidak ada satupun anak bangsa yang tertinggal dari arus kemajuan.

    Ini adalah semangat yang terus dihidupkan melalui Asta Cita Presiden, Prabowo Subianto mulai dari memperkuat ketahanan nasional, memajukan pendidikan, menegakkan keadilan sosial, hingga membangun Indonesia yang sehat, cerdas, dan berdaya, pungkas, Capt Romy Sumardiawan mengakhiri pembacaan amanat Menteri Sosial, Saifullah Yusuf. (Fad)
    Komentar

    Tampilkan

    Terkini