CEK UPDATE | SELAYAR — Keberadaan KM. Sabuk Nusantara 85 bersama sejumlah armada kapal milik PT. Indonesian Ferry (Persero), disebut anggota komisi dua DPRD Kabupaten Selayar dari Fraksi Partai Nasional Demokrat (Nasdem) Arsyil Ihsan, sangat membantu pemerintah dan masyarakat, terutama untuk memutus mata rantai keterisoliran serta keterisolasian antara daratan dan wilayah pesisir kepulauan.
Selama kurun waktu tiga tahun terakhir, KM. Sabuk Nusantara 85 telah memberikan peran dan kontribusi yang sangat besar dalam mendukung terbangunnya urat nadi perekonomian masyarakat di lima wilayah kecamatan pulau, di Kabupaten Selayar.
Dikatakannya, KM. Sabuk Nusantara 85, bukan hanya sekedar kapal tol laut biasa. Akan tetapi, kapal yang dioperasikan PT. Pelni tersebut, telah membuktikan eksistensinya sebagai jembatan penghubung antar pulau yang selama ini sangat dirasakan kehadiran dan manfaatnya, baik oleh pemerintah, maupun masyarakat.
Arsyil Ihsan menguraikan, kehadiran KM. Sabuk Nusantara 85 di tengah tengah denyut nadi kehidupan masyarakat pulau, sedikit banyak telah berperan mengurangi angka fatalitas kecelakaan laut di tengah cuaca ekstrem.
"Masyarakat pulau sudah bebas bepergian, menumpangi KM. Sabuk Nusantara 85 tanpa harus dihantui oleh rasa cemas dan khawatir untuk menghadapi cuaca buruk," kata dia, pada Rabu (17/12).
Oleh karenanya, lanjut Arsyil, bukan sebuah hal yang berlebihan, bila masyarakat memposisikan KM. Sabuk Nusantara 85 sebagai kapal andalan.
"Selain karena struktur bangunan kapal yang besar, fasilitas, serta kapasitasnya juga jauh lebih refresentatif dan memadai," imbuhnya.
Oleh karenanya, Arsyil Ihsan sangat menyayangkan, jika KM. Sabuk Nusantara 85, harus naik dock di tengah kepungan cuaca ekstrem.
Keputusan docking tahunan, KM. Sabuk Nusantara 85 yang dijadwalkan akan berlangsung di bulan Januari 2026 mendatang, dikhawatirkan Arsyil akan menganggu beberapa rangkaian agenda besar.
Beberapa agenda besar yang sudah terlanjur dijadwalkan dari bulan Januari hingga bulan Maret, dikhawatirkan akan mengalami penundaan disebabkan oleh kendala cuaca ekstrem dan kekosongan armada kapal di lintasan penyeberangan antar pulau.
Untuk itu, PT. Pelni diharapkan mempertimbangkan keputusan pelaksanaan dock tahunan KM. Sabuk Nusantara 85.
Pihak perusahaan diharapkan tetap bijak dan menyediakan solusi kapal pengganti, sekaliber KM. Sabuk Nusantara 85.
Dengan demikian, lalu lintas pelayaran antar pulau diharapkan tidak terputus dan tetap berjalan lancar.
Sosok anggota DPRD yang akrab disapa dengan sebutan Bang Achil itu berharap lintasan pelayaran antar pulau yang selama ini dilayani KM. Sabuk Nusantara 85 tetap terisi dan tidak mengalami kekosongan.(Fad)
