Puasa 36 Jam Sekali Seminggu, Apa Saja Manfaatnya?

Puasa 36 jam sekali seminggu, apa saja manfaatnya? Puasa adalah praktik yang sudah lama dilakukan oleh berbagai agama dan budaya di seluruh dunia. Namun, baru-baru ini, puasa juga menjadi tren di kalangan orang-orang yang ingin meningkatkan kesehatan dan kinerja mereka. Salah satu jenis puasa yang populer adalah puasa 36 jam sekali seminggu.

Puasa 36 jam sekali seminggu berarti tidak mengonsumsi makanan atau minuman apa pun selain air selama 36 jam berturut-turut, dan kemudian kembali makan normal selama enam hari sisanya.

Menurut Marathon Handbook, sebuah situs yang memberikan tips dan saran untuk pelari, puasa 36 jam sekali seminggu memiliki beberapa manfaat utama, antara lain:

  1. Meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah. Ini dapat membantu mencegah diabetes tipe 2 dan penyakit kardiovaskular.
  2. Meningkatkan metabolisme dan membakar lemak. Ini dapat membantu menurunkan berat badan dan mengurangi risiko obesitas.
  3. Meningkatkan oksidasi lemak dan ketosis. Ini dapat membantu meningkatkan stamina dan ketahanan tubuh, terutama bagi pelari jarak jauh.
  4. Meningkatkan autofagi dan regenerasi sel. Ini dapat membantu memperbaiki kerusakan sel dan jaringan, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
  5. Meningkatkan hormon pertumbuhan manusia (HGH) dan testosteron. Ini dapat membantu meningkatkan massa otot dan kekuatan, serta mempercepat pemulihan.
  6. Meningkatkan fungsi kognitif dan mood. Ini dapat membantu meningkatkan konsentrasi, memori, kreativitas, dan kesejahteraan mental.

Meskipun puasa 36 jam sekali seminggu memiliki banyak manfaat, ada juga beberapa tantangan dan resiko yang harus diperhatikan. Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi adalah rasa lapar, lemas, pusing, dan mudah marah.

Beberapa risiko yang mungkin terjadi adalah dehidrasi, hipoglikemia, hipotensi, dan gangguan elektrolit. Oleh karena itu, penting untuk mempersiapkan diri sebelum melakukan puasa 36 jam sekali seminggu, seperti:

  • Memilih hari yang tepat untuk berpuasa, misalnya hari yang tidak terlalu sibuk atau stres.
    Memperbanyak asupan cairan, terutama air, sebelum, selama, dan sesudah berpuasa.
  • Mengonsumsi makanan yang sehat dan bergizi, terutama yang kaya protein, lemak, serat, dan vitamin, sebelum dan sesudah berpuasa.
  • Menghindari makanan yang tinggi karbohidrat, gula, dan kalori, terutama yang dapat menyebabkan lonjakan gula darah, sebelum dan sesudah berpuasa.
  • Melakukan aktivitas fisik yang ringan hingga sedang, seperti berjalan, bersepeda, atau yoga, selama berpuasa.
  • Menghindari aktivitas fisik yang berat atau intens, seperti lari, angkat beban, atau olahraga kontak, selama berpuasa.
  • Mendengarkan tubuh dan berhenti berpuasa jika merasa tidak nyaman atau sakit.

Puasa ini adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesehatan dan kinerja tubuh. Namun, puasa ini tidak cocok untuk semua orang, terutama yang memiliki kondisi medis tertentu, seperti diabetes, hipertensi, penyakit ginjal, atau gangguan makan. Oleh karena itu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba puasa ini.

Tinggalkan komentar