CEK UPDATE | JAMPEA — Pemandangan comberan atau genangan air kotor, keruh, dengan bau menyengat menjadi bukti sekaligus realita dari masih sangat buruknya sistem sanitasi dan pembuangan air limbah rumah tangga yang bersumber dari buangan air kecil kamar mandi dan atau dapur.
Temuan pemandangan comberan dan atau endapan genangan air kotor dengan bau yang menyengat, ditemui di sejumlah titik lokasi permukiman padat penduduk di Desa Kembang Ragi, Kecamatan Pasimasunggu, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan.
Sebuah fakta mencengangkan yang menyempurnakan kesan keterbelakangan kehidupan pulau, berjuluk kota lumbung pangan tersebut.
Rekaman fakta yang terang bertentangan dengan Sustainable Development Goals (SDGs) atau tujuan pembangunan berkelanjutan.
Hal ini sekaligus memperkuat dugaan akan betapa masih sangat rendahnya pembangunan fasilitas sanitasi kawasan pesisir yang tidak sebanding dengan lonjakan kepadatan penduduk
Pengelolaan sanitasi lingkungan kawasan permukiman pesisir yang rendah dan kurang mendapatkan perhatian, kian diperburuk oleh masih cenderung rendahnya kesadaran masyarakat dalam sistem pengelolaan sanitasi.
Padahal, Unicef telah secara resmi menetapkan bahwa sistem sanitasi yang buruk merupakan pemicu dari timbulnya 120 juta penyakit sejenis kolera, diare, disentri, hepatitis A, tipus, polio, dan sederet penyakit lain.
Sistem sanitasi yang buruk, bahkan disebut Unicef, sebagai salah satu penyebab lebih dari 50.000 kematian setiap tahunnya.
Terkait akan hal tersebut, pemerintah kabupaten direkomendasikan untuk segera meluncurkan instansi tekhnis Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang, (PU PR) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim), Dinas Kesehatan bersama segenap jajaran puskesmas, pustu, tenaga kesehatan lingkungan (Kesling) dan Poskesdes untuk kemudian bersama sama mengkaji serta merumuskan solusi penanganan comberan sebagai bentuk upaya pengendalian sistem sanitasi. (Fad)