SELAYAR, CEK UPDATE - Pertanyaan dilontarkan Direktur Portal Berita Fajar Sulawesi Group, Fadly Syarif, pemilik lahan perkebunan di Dusun Pa'batteang, Desa Lalang Bata, Kecamatan Buki, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, yang pada hari, Kamis, (7/8) kemarin menjadi korban penebangan oleh pihak PT. PLN (Persero) Ranting Selayar.
Fadly mempettanyakan, siapa yang akan bertanggungjawab atas tindakan penebangan pohon kelapa yang dilakukan PT. PLN (Persero) Ranting Selayar di area perkebunan miliknya.
Dengan nada sedih dan prihatin, Fadly mengungkap bahwa pohon kelapa dan nangka yang beberapa hari lalu ditebang oleh pihak PT. PLN (Persero) Ranting Selayar, tidak tumbuh begitu saja.
Sebelumnya, ada tahapan dan proses perjuangan panjang yang harus dilalui sejak pertama kali pohon tersebut ditanam.
Setiap hari, dia harus meluangkan waktu bolak balik kota Benteng-Dusun Pa'batteang dan mengambil air dari sungai dengan menggunakan bantuan pelepah daun kelapa sembari berjalan kaki naik turun pendakian melintasi jalan rusak dari sungai menuju ke kebun untuk menyiram tanaman pohon nangka dan kelapanya di tengah terik panas matahari yang menyengat.
Namun naas, dengan dalih serta alasan menunaikan instruksi dan perintah bupati, pohon nangka, kapuk, dan kelapa yang telah dirawatnya selama bertahun tahun di tebang begitu saja tanpa ada sedikitpun sentuhan belas kasih.
Insiden ini, spontan menimbulkan tanda tanya besar, di mana letak keberpihakan dan belas kasih pemerintah kepada masyarakat ??
Tak hanya itu, dengan wajah sembab serta mata yang berkaca kaca, Fadly menuntut dan meminta keadilan pembayaran ganti rugi atas tindakan penebangan di area perkebunan miliknya yang konon dilakukan dengan mendasari serta menindaklanjuti instruksi bupati. (*)